top of page

MATERI KEPENULISAN: Cara Gampang Menulis Novel

Banyak hal yang bisa kamu lakukan dengan menulis. Saat kamu ingin mengungkapkan suatu gagasan dan tidak dapat mengatakannya dengan lantang, maka menulis dapat menjadi alternatif untuk menyuarakan pokok pikiranmu. Terkadang, dengan menulis, juga kamu bisa menciptakan dunia yang berada di bawah kendalimu, di mana kamu bisa menentukan tokoh, karakter, serta kehidupan yang akan dijalani oleh para tokoh tersebut. 

Kamu akan "menggiring" perspektif dengan jalan dan cara yang berbeda-beda, sehingga duniamu akan turut menarik dunia pembaca.

Terkadang saat memiliki keinginan untuk menulis, terasa sulit untuk merealisasikan keinginan tersebut. Ide-ide sudah menumpuk dan berkeliaran di otak, tetapi tangan tak kunjung bergerak untuk mengetik cerita yang diinginkan. Banyak yang bertanya-tanya, "Apa yang harus saya tulis untuk permulaan?"

Tak dipungkiri, untuk dapat menumpahkan gagasanmu kepada pembaca tidak semudah menyeduh kopi instan. Ada proses yang harus kamu lewati, salah satunya adalah tahapan menulis berikut ini:

1. JANGAN BUANG IDE SEMBARANGAN.

Yup. Ide harus ditampung pada tempat yang seharusnya. Otak manusia itu hampir tidak pernah berhenti berpikir. Ide pun terus berdatangan silir berganti. Untuk itu, menampung ide hanya di dalam otak saja bukanlah cara yang tepat.

Ambil buku catatanmu dan pena (atau kamu bisa memanfaatkan fitur note pada hp-mu), kemudian tulislah ide yang tiba-tiba melintas itu dalam satu kalimat atau paragraf pendek. Tidak perlu mendeskripsikannya dengan detail, kamu akan melakukan hal itu nanti.

Ingat. Setiap ide pasti berharga, tetapi tidak semuanya dapat dieksekusi.

Pilihlah satu yang menurutmu paling menonjol. Kamu harus tahu betul alasan kenapa ceritamu menjadi "layak" untuk dikonsumsi. 2. MATA-MATAI IDEMU SEBELUM DIEKSEKUSI.

Siapa bilang menulis itu hanya soal imajinasi dan tidak membutuhkan riset? Salah banget!

Riset adalah hal yang krusial dalam tulisan. Tanpa riset, kamu hanya akan memberi pembaca makan angin.

Apa pun tema dan genre yang akan kamu usung, riset sangat diperlukan. Tidak perlu terjun langsung ke dalam lapangan, jika kamu merasa kurang dapat melakukannya. Silakan gunakan akun sosial media yang kamu miliki untuk mencari data-data yang berhubungan dengan tulisanmu.

Ingatlah. Ide yang kamu pikirkan sebelumnya, belumlah sempurna. Kamu harus menyempurnakan ide tersebut dengan membuat pertanyaan dan jawaban dasar dengan menggunakan 5 W + 1 H (What, Who, Where, When, Why, How) untuk riset pada tulisanmu.

3. YUK, KENALAN DENGAN TOKOH DAN PLOT PADA CERITAMU!

Jangan sampai kamu kehilangan arah di tengah kegiatanmu menulis. Fokuslah pada apa yang menjadi ide dasar dari tulisanmu. Kalau perlu, kamu sangat dianjurkan untuk membuat kerangka plot (meskipun ada beberapa penulis yang menulis tidak berdasarkan kerangka plot ini). Dengan adanya kerangka plot, kamu akan sangat terbantu ketika merasa alur cerita sedikit menyimpang. Kamu juga bisa dengan mudah menemukan hal-hal yang bolong (plot hole) pada tulisanmu dengan membaca saksama kerangka yang telah disusun.

Satu hal yang terpenting adalah; tidak masalah jika kamu tak ingin membuat kerangka plot per bab. Akan tetapi, kamu harus membuat biodata secara rinci dan sejelas-jelasnya untuk setiap tokoh sentral (atau tambahkan juga untuk tokoh pendukung) pada ceritamu. Inilah detail penting yang akan membantumu dalam mengembangkan cerita.

Riset yang kamu lakukan sangat berguna juga, loh, untuk membentuk karakter setiap tokoh yang kamu inginkan.

4. SATU KATA BERANAK-PINAK.

Modal utama untuk menulis sudah kamu genggam. Sekarang, silakan duduk di depan laptop/komputermu. Kamu akan segera bertempur dengan naskahmu. Pikirkan satu kata.

Apa saja.

Kamu bisa memulainya dari sesuatu yang menggambarkan tentang perasaan yang dialami tokohmu. Atau gambaran tentang suasana yang sedang terjadi di sekitar; lihatlah apa yang sedang dilihat oleh tokohmu sekarang ini. Kamu hanya perlu menulis ... dan menulis. Tulislah dengan bahasamu sendiri. Tidak perlu memikirkan tentang kaidah kepenulisan pada tahap ini. Kamu hanya perlu membiarkan imajinasimu mengepak liar.

Satu kata itu akan mengiringi kalimat beruntun yang menjadikan paragraf-paragraf sempurna untuk ceritamu.

Biarkan pembaca menjadi "dia" atau "aku" dalam dunia yang kau tulis.

5. JADILAH KACA PEMBESAR UNTUK TULISANMU.

Kamu tidak akan benar-benar menjadi penulis jika tidak "melek kesalahan" pada tulisanmu. Carilah ilmu-ilmu yang berhubungan dengan kepenulisan yang banyak dibagi secara gratis. Jangan sungkan untuk bertanya pada orang yang sekiranya dapat membantu mengatasi kebingunganmu.

Belum ada bayi yang langsung bisa berjalan tanpa proses belajar merangkak terlebih dahulu. Kamu tidak perlu malu untuk mengakui kesalahan-kesalahan yang akan kamu temukan di dalam naskah saat proses belajar itu dimulai.

Pada tahap inilah, kamu tidak hanya membutuhkan imajinasi yang liar. Ceritamu akan jauh lebih layak, jika ditulis/ketik dengan penulisan yang rapi dan sesuai kaidah yang diberlakukan.

Demikian beberapa cara gampang menulis novel yang bisa saya share. Semoga artikel ini membantu buat kalian yang baru saja berniat untuk terjun dalam dunia literasi.

Saran saya, jangan pernah merasa puas! Latihlah dirimu untuk haus ... haus ... dan haus dengan ilmu, dan tak ada yang dapat meredakan dahagamu selain pengetahuan tersebut.

Salam Literasi Sastra Indonesia!

bottom of page